Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal
paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci
dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live
dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite
direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain
keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin
memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka
kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu
dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.
Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang
melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me
Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka
dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling
Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan
formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Namun menjelang akhir tahun 2010,
sang drummer Mike Portnoy memutuskan untuk keluar dari band ini, yang kemudian
digantikan oleh mike mangini setelah melalui audisi 7 drummer terhebat dunia.
Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes
From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003
mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat
dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica. Album mereka yang
berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan
album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam
memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam
pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap
meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru
yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang
berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.Album Mereka
yang terbaru "A Dramatic Turn of Events" yang digarap bersama drummer
baru mereka, diluncurkan pada pertengahan 2011, dengan hits pertama "On
The Back Of
Sejarah
Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika
gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah
band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of
Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di
salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka
berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga
ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada
teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika
Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band
tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima
sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika
mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu
tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah
mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap
bagus sampai sekarang.
Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih
berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar.
Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara
mengejar karier di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya
Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di
karier musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score,
berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya
untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang
tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia,
untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.
Karakteristik penulisan lagu
Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan
oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika
mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai
memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat
elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling
terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the
Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and
balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal
dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai
berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat
biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
Suara dari
fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory
adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album
berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di
"As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya,
Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name
of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan
"The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
Tiga bagian dari
"The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian
dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari
"The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama
dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson,
yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan
membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan
untuk Wilson
Dream Theater
kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah
lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00"
dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang
lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya
dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit
2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind
Faith" dan "Endless Sacrifice"
Penggunaan notasi
yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu
Charles Ives, contohnya:
Tema lagu
"Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11)
dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan
5:21)
Tema lagu
"Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
Tema lagu
"Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
Tema pembukaan
dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit
4:51).
Satu dari
melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)"
diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A
Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis
Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album
"Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual
variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan
"The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi
elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
Bagian -
baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian
kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
Six Degrees of
Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai
karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought,
studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke
delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo,
yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah
musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not
di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari
8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan
dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak
hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
Lagu
"Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema
serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama
dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan -
akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak
akan diawali dengan akhiran "Octavarium"
0 komentar:
Posting Komentar